A.PEMECAHAN MASALAH DAN PENENTUAN KEPUTUSAN
1. Pemecahan Masalah
Masalah yang harus dipecahkan dalam kegiatan usaha akan selalu datang secara silih berganti dan terus – menerus hadir tiada henti – hentinya sepanjang kegiatan usaha masih berdenyut hidup.
Kegiatan usaha tersebut berkembang dan membesar maka masalah yang dihadapinya akan semakin banyak, semakin rumit, sehingga pemecahannya juga memerlukan keahlian yang semakin tinggi. Seorang wirausaha tidak dapat bekerja sendiri hanya mengandalkan kemampuan sendiri. Wirausahawan memerlukan bantuan peralatan yang semakin lama semakin canggih.
Biasanya prosedur pemecahan mengikuti langkah – langkah sebagai berikut :
a. kenalilah persoalnnya secara umum
b. tentukan fakta – fakta yang penting berkaitan dengan
masalah – masalah
c. identifikasilah masalah – masalah utama
d. identifikasilah masalah – masalah terkait
e. carilah sebab – sebab munculnya masalah
f. pertimbangkanlah berbagai kemungkinan jalan keluar dari
masalah itu
g. pilihlah jalan keluar yang paling memungkinkan yang dapat
dilaksanakan
h. laksanakanlah cara penyelesaiannya
i. periksalah, apakah cara penyelesaian itu tepat
2. Penentuan Keputusan
Penentuan keputusan adalah suatu pilihan yang dibuat antara satu atau lebih alternatif yang tersedia. Pemilihan alternatif terbaik merupakan keputusan untuk mencapai tujuan. Walaupun pembuatan telah tercakup dalam perencanaan kegiatan usaha yang dijalankan seorang wirausaha, keputusan tersebut harus benar – benar matang dengan berbagai resiko yang akan mengikutinya.
Menurut Hebert A Simon ada dua tipe yaitu terprogram dan tidak terprogram. Keputusan terprogram adalah keputusan yang yang sifatnya rutin dan berulang – ulang.Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang dikeluarkan sekali dan umumnya tidak terstrukyur pada keputusan terprogram.
5 Tipe dasar menurut Masykur Wiratmo antara lain :
1. keadaan asal mula
2. pembuat keputusan
3. orientasi penerimaan
4. orientasi eksploitasi
5. orientasi penimbunan
Banyak masalah utama dapat dipecahkan denagn jalan berlainan. Jika fakta – fakta saja tidak akan cukup sebagai dasar pemilihan suatu arah tindakan, keputusan – keputusan diambil dalam keadaan yang sangat tidak pasti dan resiko mungkin tidak dikenal. Pedoman untuk mengambil keputusan seperti yang dikemukakan oleh Geoffrey G Meredith kuncinya sebagai berikut :
1. tentukan fakta dan persoalan yang sudah anda kenal. Jangan
mencampurkan antara fakta dan opini
2. identifikasi bidang manakah dari persoalan tadi yang
berdasarkan fakta
3. jauhilah keputusan – keputusan organisasi anda yang sekarang
4. ambilah resiko yang sedang – sedang saja jika terdapat
ketidakpastian yang besar
5. keputusan – keputusan haruslah di uji coba dulu
6. dalam keadaan – keadaan tertentu mungkin lebih baik bagi anda
meneruskan saja apa yang telah berhasil di masa lampau.
Menggunakan cara – cara yang belum di coba dan mencoab –
coba dengan ide – ide baru dapat menyebabkan malapetaka
7. meskipun sebuah keputusan bukan merupakan keputusan yang
terbaik, keputusan itu dapat sajua memberikan hasil – hasil yang
sangat berhasil.
Sebagai seornag wirausaha, harus bersifat tegar dalam segala tindakan. Seorang wirausaha tidak perlu takut pada pengambilan keputusan karena mereka tidak menantikan kegagalan. Mereka menentukan standar – standar keberhasilan sendiri.
Tiga sifat penting menurut Rachmat kusmiadi antara lain :
1. Sistematis
Sistematis berarti proses tersebut harus teratur menurut
pola yang tersusun rapi, menggunakan metode yang baik, dan
tidak ngawur.
2. Analisis
Analisis berarti setiap fakta dan data yang diolah, secara
analisa secara cermat dan tepat sesuai denagn jenis
permasalahan yang harus di pecahkan
3. Rasional (logis)
Rasional berarti bahwa proses analisi yang sistematis tersebut
harus dapat diterima oleh akal pikiran yang sehat
a. faktor psikologis
- suasana jiwa
- kecemasan memikrkan akibat
- ambisi
- intuisi (naluri / instinct)
b. faktor lingkungan
- lingkungan kerja
- lingkungan masyarakat
- lingkungan budaya, adat, dan agama
c. faktor pendidikan dan intelegensi
formal : Unformal :
- Sekolah - pengalaman
- Universitas - pengetahuan
- Pusat pendidikan - membaca buku
- Kursus dll - menonton televisi
- seminar dll
d. faktor sumber daya
Sumber daya alam
Sumber daya manusia
PENGAMATAN LINGKUNGAN USAHA

Seorang wirausahawan yang baik tidak akan tergesa – gesa melaksanakan gagasannya sebelum yakin tentang untung rugi usaha yang direncanakan. Tindakan yang dilakukannya adalah mengadakan pengamatan lingkungan usaha untuk meneliti apakah usaha yang direncanakan secara teknis, ekonomis, dan komersial cukup menguntungkan untuk dilaksanakan. Hal ini sering dilupakan dalam membuka usaha atau bisnis yang dilakuan sehingga banyak wirausaha yang bangkrut.
Berdasarkan pengamatan lingkungan usaha tingkat kestabilan lingkungan usaha dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. lingkungan yang stabil
2. lingkungan yang berubah secara lambat
3. lingkungan yang penuh dengan gejolak
Ada dua macam lingkungan dalam kewirausahaan yaitu :
1. lingkungan yang mengancam adalah tantangan yang timbul karena
adanya kecenderungan yang tidak menguntungkanatau gangguan
– gangguan tertentu yang ada dalam lingkungan, yang dapat
mengakibatkan terganggunya kegiatan usaha yang dilakukan dan
akhirnya dapat menyebabkan matinya kegiatan usaha.
2.lingkungan yang memberi kesempatan adalah peluang – peluang
yang dapat dimanfaatkan sehingga meraih keuntungan yang
relaif besar sehingga kegiatan usaha meraih sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar