1. Surat Al Baqarah : 30
a.Kandungan ayat
Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi agar manusia dapat menjadi khalifah di muka bumi tersebut.Yang dimaksud dengan khalifah ialah bahwa manusia diciptakan untuk menjadi penguasa yang mengatur apa – apa yang ada di bumi seperti hewannya, tumbuhannya, hutannya, airnya,sungainya dan seyogyanya manusia harus mampu memanfaatkan segala apa yang ada di bumi untuk kemaslahatan.Jika manusia telah mampu menjalankan itu semua,maka sunattulah yang menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi benar – benar dijalankan dengan baik oleh manusia yang beriman kepada allah SWT dan Rasullulah SAW.
Kesimpulan :
1. Allah memberitahu kepada malaikat bahwa allah akan menciptakan khalifah(wali allah) di bumi
2. Allah memilih manusia menjadi khalifah di muka bumi
3. Malaikat menyangsikan kemempuan manusia dalam mengemban tugas sebagai khalifah
4. Malaikat beranggapan bahwa yang pantas menjadi khalifah di muka bumi adalah dirinya.Malaikat merasa selalu bertasbih, bertahmid, dan mensyucikan allah
5. Allah lebih mengetahui apa yang tidak di ketahui malaikat
2. Surat Al Mukminun : 12 – 14
a.Kandungan ayat
Dalam surat Al Mukminun ayat 12 – 14 allah SWT menerangkan tentang proses penciptaan manusia.Sebelum para ahli bidang kedokteran modern mengetahui proses asal – usul kejadian penciptaan manusia dalam rahim ibunya,Allah SWT sudah terlebih dahulu menjelaskan perihal kejadian tersebut dalam surat Al Mukminun ayat 12 – 14.Pada surat Al Mukminun ayat 12- 14 allah SWT menjelaskan bahwa proses penciptaan manusia dlam rahim ibunya terbagi menjadi 3 fase yaitu :
1. Fase air mani
2. Fase segumpal darah
3. Fase segumpal daging
Kesimpulan :
1. Menjelaskan tentang proses penciptaan manusia
2. Allah memberi kesempatan hidup di dunia kepada manusia
3. Usia manusia ditentukan oleh allah SWT
4. Manusia diperintahkan untuk memikirkan proses terciptanya agar tidak sombong kepada allah dan sesama manusia
3. Surat Adz Dzariyat ayat 56
a.Kandungan ayat
Surat Adz dzariyat ayat 56 mengandung makna bahwa semua makhluk allah, termasukjin dan manusia diciptakan oleh allah SWT agar mereka mau mengabdikan diri, taat, tunduk, serta menyembah hanya kepada allah SWT.Jadi selain manusia berfunsi sebagai khalifah di muka bumi, manusia juga mempunyai hamba yaitu menyembah penciptanya, dalam hal ini adalah menyembah allah karena sesungguhnya allahlah yang menciptakan semua alam semesta ini.Seperti disebutkan dalam surat Al Mukminun ayat 12 – 14 bahwa allah SWT yang menciptakan manusia dan saripatih tanah yang terkandung dalam tetesan air yang hina, yaitu air mani oleh karenanya merupakan suatu keharusan bagi manusia untuk menyembah penciptanya, yang telah menjadikan manusia sebagai makhluk mulia diantara makhluk lainnya.
PROSES KEJADIAN MANUSIA
Manusia dalam pandangan islam terdiri atas dua unsur yaitu : jasmani dan rohani.Jasmani manusia bersifat materi yang berasal dari unsur – unsur sari pati tanah.Sedangakan ruh(rohani) manusia merupakan substansi inmateri, yang keberadaannya di alam baqa’ nanti merupakan rahasia allah SWT.Proses kejadian manusia telah dijelaskan dalam Al Qur’anul karim dan hadist Rasullulah SAW.
PERANAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH
1. Memakmurkan Bumi
2. Memelihara Bumi
TUGAS MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
Manusia diciptakanoleh allah agar menyembah kepadaNya. Kata menyembah sebagai terjemahan dari lafal ‘abida-ya;budu-‘ibadatun.Beribadah berart menyadari dan mengaku bahwa manusia merupakan hamba allah yang harus tunduk mengikuti kehendakNya, baik secara sukarela maupun terpaksa.
1. Ibadah Mahdiah(murni), yaitu ibadah yang telah ditentukan waktu, tata cara, syarat – syarat pelaksanaannya oleh nas, baik Al Qur’an maupun hadist yang tidak boleh diubah ditambah atau dikurangi.Misalnya shalat, puasa, zakat, haji.
2. Ibadah Ghoiru mahdlah/ammah(umum), yaitu pengabdian yang dilakukan oleh manusia yang diwujudakn dalam bentuk aktivitas atau kegiatan hidup yang dilakukan dalam konteks hanya mencari keridhoan allah SWT.
Jadi, setiap insan tujuan hidupnya adalah untuk mencari keridhoan allah SWT, karena jiwa yang memperoleh keridhoan allah adlah jiwa yang berbahagia, mendapat ketenangan, jauh dari kegelisahhan dan kesengsaraan batin.Sedangkan di akhirat kelak, kita akan memperoleh imbalan surga dan dimasukkan dalam kelompok hamba – hamba allah SWT yang istimewa.